RS Ansari Saleh Membangun Indonesia Sehat Lewat Pelatihan Gizi Optimal pada Bayi dan Balita

Hingga saat ini, Indonesia masih menempati posisi lima besar jumlah kasus stunting di seluruh dunia dan salah satu faktor penyebabnya adalah kualitas laktasi dan pemberian MP-ASI yang rendah. Berbagai dampak stunting dikatakan irreversible atau tidak akan dapat diperbaiki seperti semula, sehingga mencegah stunting jauh lebih baik dibandingkan mengobati. Untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia masa depan maka usaha yang paling efisien adalah mencegah terjadinya malnutrisi dengan mensosialisasikan praktik pemberian makan yang benar pada dua tahun pertama kehidupan yang berbasis bukti.

Pola pemberian makan bayi dan balita dipengaruhi oleh pengalaman ibu, tuntutan keluarga, keadaan sosial ekonomi serta tradisi budaya. Kebiasaan makan adalah produk budaya, oleh sebab itu agar sukses maka penerapan rekomendasi tersebut tentu saja disesuaikan oleh masing-masing negara. Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2011-2014 sebagai profesional telah menyusun strategi penerapan praktik pemberian makan bayi yang benar sesuai dengan situasi lokal.

Dalam upaya meningkatkan kompetensi ahli gizi untuk memberikan edukasi praktik pemberian makan yang benar pada bayi dan balita, serta sebagai bentuk kepedulian terhadap kasus malnutrisi di Indonesia yang masih tergolong tinggi, khususnya di Kalimantan Selatan, Instalasi Gizi bekerja sama dengan Diklat RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin mengadakan pelatihan mengenai praktik pemberian makan yang benar pada bayi dan balita bagi ahli gizi berdasarkan pedoman rekomendasi pemberian makan bayi dan balita yang benar dari IDAI dengan tema kegiatan “Pelatihan Pemberian Gizi Optimal pada Bayi dan Balita Berbasis Bukti untuk Mencegah Weight Faltering”.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari yaitu 12-14 Mei 2022 diisi oleh berbagai narasumber kompeten, yaitu dr. Meida Erimarisya, Sp.A (Dokter spesialis anak di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin), dr. Meralda Nindyasti (Founder Lactashare dan Pengurus Pusat Laktasi Malang), Sri Iwaningsih, SKM, MARS (Perwakilan Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia), Maulidah, S.Gz (Ahli Gizi RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin), dan Helda Riyanti, AMG (Ahli Gizi Puskesmas Alalak Tengah). Para narasumber banyak memberikan materi terkait permasalahan gizi balita, prinsip dan panduan pemberian ASI dan MP-ASI, hingga materi mengenai deteksi dini weight/growth faltering pada anak. Peserta juga melakukan workshop penyusunan menu MP-ASI sesuai dengan golongan umur anak.

Pelatihan yang bertempat di Aula Diklat Gedung Emerald lt 5 RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin ini dihadiri oleh sebanyak 22 orang peserta di lingkungan internal RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh dan dihadiri oleh peserta dari rumah sakit lain. Kegiatan dibuka oleh Wakil Direktur Penunjang Medik Bapak Hasan, SKM, MM dan Kepala Bidang Penunjang Medik Bapak Abdurrahman, S.Kep, Ns, M.Kes. Beliau memberikan apresiasi terhadap kegiatan pelatihan ini karena selaras dengan kondisi faktual secara lokal dan nasional, di samping itu, program gizi berfokus stunting dan wasting juga menjadi salah satu standar di dalam penilaian akreditasi rumah sakit di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu bagi ahli gizi rumah sakit dalam membantu memberikan edukasi pada masyarakat dalam menangani permasalahan atau gangguan makan anak dan dalam jangka panjang dapat membantu mencegah terjadinya malnutrisi pada anak.

Berita Terkait

Belum Ada Komentar

Isi Komentar