Peran Protein Hewani dalam Mencegah Stunting

Dalam rangka Hari Gizi Nasional (HGZ) yang diperingati pada hari Rabu, tgl 25 januari 2023 bertema ‘Peran Protein Hewani Dalam Mencegah Stunting.” maka (TIM PROGNAS STUNTING & WASTING) bekerjasama dengan Instalasi Gizi dan Instalasi PKRS RSUD dr.H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin untuk mengadakan penyuluhan/edukasi kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat khususnya keluarga pasien yg menunggu anaknya yang sedang sakit di Ruang Rawat Inap anak RSUD dr.H. Moch. Ansari Saleh. Adapun Narasumber pada kegiatan ini : Maulidah, S.Gz Rissa, S.Gz,. MPH (TIM PROGNAS STUNTING & WASTING) bekerjasama dengan Instalasi PKRS RSUD dr.H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Berikut adalah rangkuman materi edukasi yang disampaikan pada kegiatan tersebut :

Asi Eksklusif

ASI merupakan makanan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang optimal.  ASI Eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa makanan & minuman lain sejak lahir sampai umur 6 bulan kecuali vitamin & mineral/ obat-obatan (WHO, 2003).

Apa Manfaat ASI?

Bayi:

- meningkatkan daya tahan tubuh bayi

- sebagai sumber zat gizi

- meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak

- mudah dicerna dan diserap

 

Ibu:

- mempercepat rahim kembali ke ukuran semula

- Mengurangi terjadinya kanker payu dara

- Sebagai metode Amenorrhea Laktasi (MAL)

- Mempercepat kembali ke berat badan semula

- Memudahkan ibu karena ASI selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi

 

Posisi dan Perlekatan yang Tepat:

 

Perlekatan Bayi ke Payudara yang Tepat:

 

Menilai Kecukupan Pemberian ASI Eksklusif :

 

Masalah Pada Pemberian ASi dan Penanggulangannya :

  • Produksi ASI kurang -> dihilangkan penyebab (kesalahan posisi & perlekatan, menjadwal pemberian ASI, faktor ibu seperti stress, sakit, tidak percaya diri, serta faktor bayi spt sakit, prematur, kelainan bawaan dll)
  • Ibu ingin menyusui kembali setelah berhenti / setelah bayi diberi Sufor (relaktasi) -> gunakan breast feeding supplementer agar payudara terangsang untuk produksi ASI.
  • Kelainan pada payudara ibu (puting lecet luka) -> memperbaiki posisi dan perlekatan
  • Pada kondisi puting terbenam -> alat khusus (syinge 20 ml)
  • Payudara bengkak -> menyusui sesering mungkin & mengompres dengan air
  • Ibu bekerja -> dengan memerah & menyimpan ASI

 

Cegah Stunting Dengan Protein Hewani

Stunting bisa dicegah dengan Protein Hewani karena peran protein hewani sebagai zat gizi makro yang memiliki sumber asam amino esensial terbaik yang diperlukan tubuh untuk mengaktifkan berbagai enzim dan hormon pertumbuhan. Selain itu, protein hewani memiliki vitamin dan mineral yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak. Sayangnya, asupan protein hewani di Indonesia masih rendah. Bahkan, konsumsi protein hewani di Indonesia seperti daging dan ikan, termasuk yang terendah jika melihat data dunia Food and Agriculture Organization of The United Nations. Konsumsi daging penduduk Indonesia masih di bawah 40 gram atau masih jauh dibandingkan negara-negara yang stuntingnya rendah. Konsumsi ikan di Indonesia juga masih belum maksimal padahal Indonesia negara yang kaya hasil laut. Sedangkan beberapa penelitian menyimpulkan bahwa balita yang kurang mengkonsumsi protein hewani berisiko 1,6 kali lebih besar mengalami stunting.

Sumber protein hewani seperti ikan, susu dan produknya, daging, telur, dan unggas ternyata memiliki kelengkapan vitamin dan mineral berbeda-beda. Contoh protein hewani yang memiliki vitamin dan mineral yang lengkap adalah hati (ayam/sapi) yang mengandung sangat tinggi vitamin A, vitamin B12, folat, zink, dan besi, namun memiliki kandungan kalsium yang rendah. Kerang mengandung sangat tinggi vitamin A, vitamin B12, zink, dan besi, namun memiliki kandungan folat dan kalsium yang rendah. Telur ayam mengandung sangat tinggi vitamin A, vitamin B12, dan zink, mengandung tinggi folat, namun memiliki kandungan zat besi dan kalsium yang rendah. Ikan mengandung sangat tinggi vitamin B12, zink, dan zat besi, namun memiliki kandungan vitamin A, folat dan kalsium yang rendah. Semakin tinggi kandungan vitamin dan mineral yang dimiliki oleh protein hewani maka semakin mudah penyerapan protein tersebut di saluran pencernaan.

Oleh karena itu, konsumsi beragam protein hewani di dalam saat ini sangat digalakkan terutama pada kelompok masyarakat rentan yaitu ibu hamil, balita dan anak dibawah usia 2 tahun dan ibu menyusui., karena kelompok masyarakat ini mengalami siklus kehidupan inti yang sering disebut sebagai 1000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan). Pada 1000 HPK, jika kondisi gangguan gizi dapat diatasi maka dapat menekan kemungkinan terjadinya gizi buruk dan stunting pada periode kehidupan anak selanjutnya.

Berita Terkait

Belum Ada Komentar

Isi Komentar