Diet Batu Empedu
Senin, 23 Desember 2024 dalam rangka memenuhi salah satu tugas Rumah Sakit dalam hal pencegahan (Prepentif). RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh melalui Instalasi Gizi bekerja sama dengan Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menyelenggarakan Penyuluhan Kesehatan di Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh.
Adapun materi yang disampaikan adalah tentang Batu empedu / kolelitiasis adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras yang dapat terbentuk pada kantung empedu. Sedangkan kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir di sisi kanan perut, tepat di bawah hati, menampung cairan pencernaan yang disebut empedu yang dilepaskan ke usus kecil.
Sedangkan penyebab batu empedu / kolelitiasis yaitu empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan bilirubin, empedu tidak bisa mengosongkan dengan baik. Faktor Risiko batu Empedu, wanita lebih beresiko dibandingkan pria, berusia 40 atau lebih tua, memiliki kelebihan berat badan atau Obesitas, kurang aktifitas fifik / tidak banyak bergerak, sedang hamil, sering makan makan makanan tinggi lemak.
Gejalanya antara lain seperti rasa sakit yang tiba - tiba pada bagian kanan atas perut, tengah perut tepat dibawah tulang dada, Sakit punggung diantara tulang belikat, sakit di bahu kanan, mual atau muntah, menguningnya kulit dan bagian putih mata, demam tinggi serta menggigil. Tujuan diet yaitu : menurunkan berat badan jika kegemukan, membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen, mengatasi malabsorpsi lemak, mencegah pembentukan batu empedu berulang
Syarat dan prinsip diet yaitu energi sesuai kebutuhan, protein diberikan 1,25 gr/kg BB. pemberian lemak disesuaikan dengan kondisi pasien (25 - 30 % dari kebutuhan sehari) / diet rendah lemak, karbohidrat sesuai kebutuhan, serat tinggi (30 - 35 gr/hr), pemberian suplementasi vitamin A.D,E,K jika perlu hindari bahan makanan yang menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman
Makanan yang diperbolehkan, seperti :
- karbohidrat (beras, roti gandum, havermut, makaroni, jagung, kentang, sereal)
- protein hewani (telur, ikan segar, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, susu skim, susu non fat, keju non fat, yogurt non fat)
- protein nabati (tahu, tempe, oncom, kacang - kacangan dan tofu)
- sayur (semua sayuran kecuali yang terdapat pada daftar makanan yang tidak dianjurkan)
- buah (semua buah kecuali yang terdapat pada daftar makanan yang tidak dianjurkan)
- bumbu (bawang merah, bawang putih, lada, kunyit, jahe. ketumbar. salam, sereh, kayu manis dan lengkuas)
- lemak (minyak tumbuh-tumbuhan, minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak zaitun dan sebagainya)
- makanan ditumis lebih diutamakan daripada digoreng
Makanan yang tidak diperbolehkan seperti :
- karbohidrat (biskuit, kue, pastry, ubi, ketan, talas, gula olahan)
- protein hewani (daging berlemak, udang, bebek, otak, limfa, ginjal, hati, ham, sosis, babat, usus, cumi, sarden kalengan, kulit ayam, daging asap)
- protein nabati (kacang merah, kacang tanah)
- sayur (kol, sawi, lobak, ketimun)
- buah (durian, nangka matang, alpukat)
- lemak (margarin, minyak dari hewan, minyak sapi, babi, kambing, susu full cream, keju, mentega, yogurt, santan
- minuman beralkohol.
Pencegahannya yaitu pola makan sehat (konsumsi sumber serat yang baik) dan menghindari makanan tinggi lemak, makan tepat waktu, olahraga yang teratur, penuhi kebutuhan air putih, hindari merokok dan minum alkohol.
Belum Ada Komentar